Subjek
- #Hubungan Ayah dan Anak
- #Anak Nakal
- #Masalah Sosial
- #Masalah Pendidikan
- #Konflik Keluarga
Dibuat: 2024-05-24
Dibuat: 2024-05-24 15:44
Saya ingin membahas film Spanyol "El Niño" (Biang Kerok) yang dirilis pada tahun 2010. Film ini disutradarai oleh Javier Giménez, termasuk dalam genre drama, dan diberi rating dewasa (dibawah umur dilarang menonton). Film ini dibintangi oleh Adolfo Fernández dan Marcel Borràs, dan judul Inggrisnya adalah "Yellow". Film ini menelusuri secara mendalam sifat manusia dan masalah sosial, berpusat pada hubungan antara seorang ayah dan anak laki-lakinya.
Anak Nakal (Yellow)
Ceritanya dimulai dengan kisah Fran (diperankan oleh Marcel Borràs), seorang anak laki-laki yang bermasalah, dan ayahnya, Luis (diperankan oleh Adolfo Fernández). Sebagai seorang ayah tunggal, Luis tidak pernah merasakan ketenangan karena sikap bandel dan perilaku nakal putranya. Ketika perilaku Fran semakin memburuk, Luis memutuskan untuk mengirimnya ke pusat pembinaan perilaku remaja. Pusat ini mengusung pendidikan disiplin ala Sparta dan memberlakukan aturan hidup yang ketat. Setiap pelanggaran akan berujung pada hukuman yang mendekati penyiksaan dan penganiayaan, dengan kedok 'terapi pengobatan ilmiah'.
Metode pendidikan yang kejam di pusat tersebut merusak tubuh dan jiwa anak-anak, tetapi orang tua mereka mengabaikannya. Namun, sebuah video penganiayaan bocor ke internet berkat pengungkapan internal dari seorang guru, dan Luis menyelamatkan Fran dari pusat tersebut. Akan tetapi, hubungan ayah dan anak sudah retak akibat konflik yang mendalam, sehingga sulit untuk diperbaiki.
Melalui "El Niño" (Biang Kerok), sutradara Javier Giménez menggambarkan dengan halus emosi yang rumit antara orang tua dan anak serta masalah sosial. Sutradaranya sangat jujur dan menggambarkan batin para tokoh secara mendalam. Hubungan antara Luis dan Fran menjadi inti dari film ini dan meninggalkan kesan yang kuat pada penonton. Melalui film ini, sutradara menekankan pentingnya pendidikan di masyarakat modern dan keluarga.
Adolfo Fernández dan Marcel Borràs yang berperan sebagai pemeran utama, berhasil memerankan emosi rumit Luis dan Fran dengan sangat baik. Fernández secara halus menggambarkan keputusasaan dan penderitaan Luis sebagai seorang ayah, sementara Borràs dengan tulus memerankan karakter Fran yang memberontak tetapi menyimpan luka batin. Akting apik kedua aktor tersebut meningkatkan daya tarik film dan memberikan kesan mendalam bagi penonton.
"El Niño" (Biang Kerok) bukan hanya drama keluarga biasa, tetapi juga film yang mengangkat isu sosial secara kuat. Film ini mengkritik sistem pendidikan yang ketat dan penyiksaan yang menyertainya, serta menyoroti penderitaan dan konflik yang dialami individu dalam struktur sosial. Selain itu, kisah Luis dan Fran juga menekankan pentingnya komunikasi dan pengertian antara orang tua dan anak.
Aspek visual dan musik film ini juga sangat mengesankan. Pengambilan gambar dengan warna gelap dan musik yang menegangkan semakin meningkatkan suasana film dan menyampaikan emosi para tokoh secara efektif. Khususnya, penggambaran dan musik yang kuat dalam adegan penyiksaan memberikan dampak yang besar pada penonton.
"El Niño" (Biang Kerok) tidak terlalu populer saat pertama kali dirilis, namun seiring berjalannya waktu, film ini mendapatkan apresiasi dari banyak orang. Film ini menyelidiki kesulitan hidup dan konflik keluarga dengan serius, memberikan kesan mendalam pada penonton. Kisah para tokohnya memang suram dan berat, tetapi harapan dan keberanian yang muncul di dalamnya meninggalkan kesan yang mendalam pada penonton.
Terakhir, "El Niño" (Biang Kerok) bukanlah film yang hanya menggambarkan realita suram. Film ini juga menampilkan proses menemukan harapan dalam kenyataan dan mengatasi kesulitan melalui cinta dan pengertian dalam keluarga. Kisah Luis dan Fran mengingatkan kita akan pentingnya keluarga dan komunikasi yang tulus.
Dengan cerita yang mendalam dan penyutradaraan yang kuat, "El Niño" (Biang Kerok) menawarkan banyak hal untuk direnungkan. Semoga melalui film ini, Anda dapat merenungkan kembali masalah sosial dan makna keluarga. Sekian ulasan film dari saya kali ini. Sampai jumpa di ulasan film berikutnya. Terima kasih.
Komentar0